Minggu, 03 Juni 2012

Pengacuan karangan ilmiah



Dalam penulisan karangan ilmiah, pengacuan dari pendapat orang lain perlu digunakan. Pendapat orang lain yang diacu itu berupa pedapat yang terdapat dalam sumber tulis berupa buku, jurnal, makalah seminar, dan lain-lain. Sumber acuan tersebut dalam karangan ilmiah harus dicantumkan dalam daftar pustaka yang terdapat diakhir karangan.
                Beberapa persoalan pengacuan yang sering ditemukan didalam karangan ilmiah adalah berikut ini. Pertama, karangan ilmiah yang memiliki banyak acuan, tetapi tidak ditemukan sumber acuan. Kedua, karangan ilmiah yang memiliki acuan, tetapi sumber acuannya banyak ditemukan dalam dafar pustaka. Ketiga, karangan ilmiah yang memiliki acuan, tetapi tidak ditemukan tahun dan halaman sumber acuan dalam karangan ilmiah itu.
1. Hakikat Pengacuan dalam Karangan Ilmiah
Pada hakikatnya, pengacuan pendapat, ide, gagasan, konsep, temuan orang lain yang digunakan dalam karangan ilmiah dilakukan untuk:
a. Memperkuat gagasan/pemikiran penulis yang diuraikan sesuai topik tulisan
b.Menjadkan landasan tolak ukur mengemukakan gagasan/pemikiran yang akan disajikan dalam tulisan
2.  Sumber acuan dalam tulisan
Sumber acuan yang disarankan untuk digunakan dalam karangan ilmiah adalah sumber acuan ilmiah ragam tulis. Patokan dalam memilih sumber acuan diantaranya :
a. Gunakan sumber acuan ilmiah tulis berupa buku, makalah seminar, laporan penelitian, jurnal ilmiah.
b.Gunakan sumber acuan relatif baru sesuai permasalahan.
c.Utamakan atau perbanyaklah sumber acuan dari jurnal ilmiah dibandingkan buku teks.
d. Utamakan menggunakan sumber acuan pertama.
e.Hindari menggunakan sumber acuan kedua apalagi sumber acuan ketiga.
f.Hindari menggunakan sumber acuan yang relatif lama.
g.Hindari mengunakan sumber acuan dari sumber lisan, surat kabar, radio, dll.
h.Jika acuan dari sumber lisan tetap diperlukan dari narasumber, kutipannya ditulis seperti tuturan lisan aslinya dengan menyebut sumber dan tanggal wawancaranya
3. Cara pengacuan
Pengacuan yang umum dilakukan dalam karangan ilmiah adalah pengacuan  dengan menggunakan tanda kurung, selain itu digunakan pula catatan kaki dan catatan akhir (Mukhadis, 2002:46-47). Dalam tanda kurung tersebut biasanya ditulisnya nama akhir, tahun penerbit dab halaman atau nama pengarang diluar tanda kurung sedangkan tahun terbit dan halaman didalam tanda kurung.
Penulisan dan penempatan nama pengarang  sumber acuan dapat dilakukan dengan tiga variasi berikut ini :
a.       Nama akhir pengarang sumber acuan terletak pada fungsi keterangan di awal kalimat. Tahun terbian dan halaman sumber acuan diletakkan didalam tanda kurung.
Contoh : menurut Moeliono (2000:15), ragam bahasa dibedakan atas . . .
b.      Nama akhir pengarang diletakkan pada fungsi subjek kalimat. Tahun terbitan dan halaman sumber acuan diletakkan dalam tandakurung.
Contoh : Moelino (2000:15)menyatakan bahwa ragam bahasa dibedakan atas . . .
c.       Nama akhir pengarang sumber acuan, tahun terbitan, halaman diletakkan dalam tanda kurung sebagai keterangan tambahan diakhir kalimat.
Contoh :
. . . dengan lima ragam bahasa Indonesia (Moelino, 2000:15). Selain itu, ditinjau dari sarana yang digunkan, ragam bahas dibedakan pula . . .